2 WHO Larang Terkait Vape Aneka Rasa

VAPE ANEKA RASA – Pada tanggal 14 Desember 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak seluruh negara untuk mulai melarang semua vape beraroma atau perasa. WHO menyatakan bahwa “langkah-langkah mendesak” diperlukan untuk mengendalikan pemakaian rokok elektrik atau vape.

Larangan vape beraroma didorong oleh kekhawatiran bahwa rasa-rasa tersebut dapat menarik anak-anak dan remaja untuk menggunakan vape. Studi menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang menggunakan vape lebih mungkin menjadi perokok tembakau di masa depan.

WHO juga mendesak negara-negara untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian tembakau pada vape, termasuk pajak yang tinggi dan larangan penggunaan di tempat umum.

Indonesia sendiri telah menerapkan larangan vape beraroma sejak tahun 2018. Namun, larangan ini masih belum efektif dalam mencegah penggunaan vape oleh anak-anak dan remaja.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa WHO mendesak larangan vape beraroma:

  • Rasa-rasa vape dapat menarik anak-anak dan remaja untuk menggunakan vape. Studi menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang menggunakan vape lebih mungkin menjadi perokok tembakau di masa depan.
  • Vape menghasilkan beberapa zat berbahaya dalam tubuh sehingga WHO melarang keras soal Vape aneka rasa ini.

Larangan vape beraroma merupakan langkah penting untuk melindungi anak-anak dan remaja dari bahaya vape. Namun, langkah ini harus diiringi dengan upaya-upaya lain untuk mengendalikan penggunaan vape, seperti edukasi dan kampanye anti-vape.

Dampak Larangan Vape Aneka Rasa

Dampak Larangan Vape Aneka Rasa

Larangan vape aneka rasa yang diberlakukan oleh WHO dan beberapa negara, termasuk Indonesia, diperkirakan akan berdampak positif dalam mengurangi penggunaan vape oleh anak-anak dan remaja.

Sebuah studi yang dilakukan oleh University of California San Francisco menemukan bahwa larangan vape aneka rasa di Amerika Serikat telah menyebabkan penurunan penggunaan vape oleh anak-anak dan remaja sebesar 15%. Studi ini juga menemukan bahwa penurunan penggunaan vape ini lebih besar pada anak-anak dan remaja yang belum pernah merokok tembakau.

Selain itu, larangan vape aneka rasa juga diperkirakan akan berdampak positif dalam mengurangi penggunaan vape secara keseluruhan. Studi yang dilakukan oleh University of Minnesota menemukan bahwa larangan vape aneka rasa di Amerika Serikat telah menyebabkan penurunan penggunaan vape oleh orang dewasa sebesar 7%.

Namun, larangan vape aneka rasa juga diperkirakan akan berdampak negatif bagi industri vape. Industri vape telah kehilangan miliaran dolar karena larangan ini. Selain itu, larangan ini juga telah menyebabkan banyak pekerja di industri vape kehilangan pekerjaan.

Peluang Indonesia untuk Meningkatkan Pengawasan Vape

Peluang Indonesia untuk Meningkatkan Pengawasan Vape

Larangan vape aneka rasa yang diberlakukan oleh WHO merupakan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan vape. Indonesia perlu meningkatkan pengawasan terhadap penjualan vape, terutama kepada anak-anak dan remaja.

Selain itu, Indonesia juga perlu meningkatkan edukasi dan kampanye anti-vape. Edukasi dan kampanye anti-vape perlu menyasar anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Dengan meningkatkan pengawasan dan edukasi, Indonesia dapat melindungi masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, dari bahaya vape.

Bahaya Vape

Vape, atau rokok elektrik, adalah perangkat yang menghasilkan uap yang mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya. Vape dapat menjadi alternatif bagi rokok tembakau, tetapi vape juga memiliki risiko kesehatan.

Berikut adalah beberapa bahaya vape:

  • Nikotin Nikotin adalah zat adiktif yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker. Vape dapat mengandung kadar nikotin yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari rokok tembakau.
  • Perisa Perisa vape dapat menarik anak-anak dan remaja untuk menggunakan vape. Studi menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang menggunakan vape lebih mungkin menjadi perokok tembakau di masa depan.
  • Bahan kimia lainnya Vape dapat mengandung bahan kimia berbahaya lainnya, seperti logam berat dan karsinogen. Bahan-bahan kimia ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker.

Tips untuk Menjaga Diri dari Bahaya Vape

Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga diri dari bahaya vape:

  • Jangan gunakan vape Vape adalah produk adiktif yang dapat membahayakan kesehatan. Jika Anda sudah menggunakan vape, berhentilah sesegera mungkin.
  • Jangan biarkan anak-anak dan remaja Anda menggunakan vape Vape dapat sangat berbahaya bagi anak-anak dan remaja. Jangan biarkan anak-anak dan remaja Anda menggunakan vape, bahkan jika vape tersebut tidak beraroma.
  • Edukasi diri Anda tentang bahaya vape Semakin banyak Anda tahu tentang bahaya vape, semakin baik Anda dapat melindungi diri darinya.

Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat mengurangi risiko terpapar bahaya vape.

Baca Juga: Kasus COVID 19 di Indonesia Kembali Melonjak


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *