Mengurai PTSD: 11 Gejala, Penyebab, dan Langkah-Langkah Mengatasinya

PTSD – PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder merupakan gangguan stres pascatrauma yang dapat muncul setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis. Gangguan ini dapat memengaruhi pikiran, perasaan, dan fungsi sehari-hari penderitanya. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut mengenai PTSD, termasuk gejala, penyebab, dan langkah-langkah mengatasinya.

Apa Itu PTSD?

Apa Itu PTSD?

Gangguan Stres Pasca Trauma adalah kondisi gangguan mental yang dapat muncul setelah seseorang mengalami kejadian traumatis. Kejadian traumatis ini bisa berupa pengalaman pribadi yang merugikan, seperti kecelakaan, bencana alam, atau serangan fisik dan seksual. Dan juga bisa terjadi akibat menyaksikan kejadian traumatis yang dialami oleh orang lain.

Orang yang mengalami biasanya mengalami rasa takut yang berkelanjutan dan kondisi cemas yang mendalam. Ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, hubungan interpersonal, serta kesehatan mental secara keseluruhan.

Post-Traumatic Stress Disorder (Gangguan Stres Pasca-Trauma) adalah kondisi kesehatan mental yang bisa muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis yang sangat menegangkan atau menakutkan. Peristiwa traumatis ini bisa berupa:

  • Bencana alam: gempa bumi, banjir, tsunami, kebakaran hutan, dll.
  • Kecelakaan: kecelakaan pesawat, kecelakaan mobil, dll.
  • Kekerasan: peperangan, penyerangan, pelecehan seksual, penganiayaan, dll.
  • Kehilangan mendadak: kematian orang terdekat, kehilangan pekerjaan, dll.

Gejala dan Karakteristik PTSD

Gejala dan Karakteristik PTSD

Penyakit ini ditandai oleh sejumlah gejala yang dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari penderitanya. Gejala utama dapat dibagi ke dalam empat kategori:

  1. Kenangan yang Mengganggu:
    • Pikiran yang mengganggu, seperti ingatan berulang dan tidak disengaja.
    • Mimpi buruk terkait peristiwa traumatis.
    • Kilas balik yang terasa sangat nyata dan menghantui.
  2. Penghindaran
    • Upaya untuk menghindari pengingat tentang peristiwa traumatis.
    • Menghindari tempat, orang, aktivitas, atau objek yang terkait dengan trauma.
    • Kesulitan untuk berbicara atau berpikir tentang peristiwa tersebut.
  3. Perubahan Cara Berpikir dan Suasana Hati
    • Rasa takut, kemarahan, rasa bersalah, atau malu yang berkelanjutan.
    • Hilangnya ingatan akan aspek-aspek penting dari peristiwa traumatis.
    • Pemikiran dan perasaan negatif atau menyimpang tentang diri sendiri atau orang lain.
  4. Perubahan Reaksi Fisik dan Emosional
    • Mudah marah atau meledak-ledak.
    • Perilaku sembrono atau merusak diri sendiri.
    • Kewaspadaan berlebihan terhadap lingkungan sekitar (hypervigilance).
    • Kesulitan berkonsentrasi atau tidur.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti PTSD belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalaminya, dapat dipicu oleh berbagai peristiwa, namun tidak semua orang yang mengalami trauma mengembangkan gangguan ini. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko melibatkan:

  1. Intensitas dan Durasi Trauma
    • Trauma yang intens atau berkepanjangan dapat meningkatkan risiko.
  2. Trauma Masa Kanak-Kanak
    • Pengalaman trauma pada masa kanak-kanak, seperti pelecehan, dapat meningkatkan risiko di kemudian hari.
  3. Pekerjaan Berisiko Tinggi
    • Orang yang memiliki pekerjaan yang meningkatkan risiko terhadap peristiwa traumatis, seperti anggota militer, dapat lebih rentan.
  4. Masalah Kesehatan Mental Lainnya
    • Riwayat masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi, dapat menjadi faktor risiko.
  5. Penyalahgunaan Zat
    • Penggunaan berlebihan alkohol atau narkoba dapat meningkatkan risiko.

Tanda-Tanda PTSD

Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda yang perlu diketahui jika seseorang mengalami PTSD:

1. Penyimpangan dari kehidupan sehari-hari: Seseorang mungkin mengalami kesulitan dalam menjalani rutinitas sehari-hari, seperti sulit tidur, kurang nafsu makan, kehilangan minat pada aktivitas sebelumnya, dan gangguan tidur yang persisten.

2. Reaksi emosional yang kuat: Seseorang terkadang mengalami pemicu yang memicu respons emosional yang intens, seperti perasaan takut yang berlebihan, marah, iritabilitas, dan rasa bersalah.

3. Menghindari peristiwa atau tempat yang berkaitan dengan trauma: Orang PTSD mungkin berusaha menghindari situasi, tempat, atau peristiwa yang dapat memicu kenangan traumatis.

4. Perubahan mood dan pikiran: Seseorang mungkin mengalami perubahan mood yang drastis, seperti depresi, kecemasan yang intens, dan pikiran atau kenangan yang tidak diinginkan tentang kejadian traumatis.

Cara Mengatasi dan Mengobati PTSD

Ada beberapa cara yang dapat membantu seseorang dalam mengatasi dan mengobati PTSD, antara lain:

1. Terapi kognitif perilaku (CBT): CBT adalah salah satu bentuk terapi yang efektif untuk mengatasi PTSD. Terapi ini membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif serta perilaku yang terkait dengan PTSD.

2. Terapi pengeksposan: Terapi pengeksposan melibatkan paparan bertahap terhadap pemikiran, gambar, atau situasi yang berkaitan dengan trauma, sehingga individu dapat belajar untuk menghadapi rasa takut mereka secara bertahap.

3. Terapi kelompok dan dukungan sosial: Bergabung dengan kelompok dukungan atau mendapatkan dukungan sosial di sekitar dapat membantu individu dengan PTSD merasa didengar, dimengerti, dan tidak sendiri dalam pengalaman mereka.

4. Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu mengurangi gejala-gejala PTSD, seperti kecemasan dan gangguan tidur.

5. Teknik relaksasi dan meditasi: Menggunakan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, meditasi, yoga, atau aktivitas fisik seperti olahraga ringan, dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Dalam mengatasi PTSD, penting untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater yang memiliki pengalaman dalam menangani ganggu

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala PTSD, segera hubungi dokter atau psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *